Profil Desa Kalinusu

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalinusu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalinusu

Tentang Kami

Desa Kalinusu di Kecamatan Bumiayu, Brebes, merupakan wilayah agraris dengan potensi besar di sektor kehutanan dan pariwisata. Didukung oleh pembangunan infrastruktur strategis, Kalinusu bersiap menjadi desa mandiri melalui pengembangan Kebun Raya Maribay

  • Lumbung Agraris dan Hutan

    Sebagian besar wilayah Desa Kalinusu ialah kawasan hutan produktif dan lahan pertanian subur yang menopang perekonomian mayoritas warganya sebagai petani dan peternak

  • Akselerasi Pembangunan Infrastruktur

    Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) secara signifikan telah membuka aksesibilitas antar dusun, mendorong pemerataan ekonomi dan mempermudah distribusi hasil bumi

  • Potensi Ekowisata Terpadu

    Kalinusu memiliki rintisan destinasi strategis berupa Kebun Raya Maribaya yang dirancang sebagai pusat edukasi, konservasi, dan agroteknopark, menjanjikan masa depan pariwisata yang cerah bagi Kabupaten Brebes

Pasang Disini

Terletak di antara perbukitan hijau Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Desa Kalinusu menjelma menjadi kanvas pembangunan yang memadukan kekuatan agraris dengan visi ekowisata masa depan. Wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai daerah dengan akses terbatas ini, kini mulai membuka diri dan memamerkan potensinya yang luar biasa. Melalui intervensi pembangunan strategis dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana, Kalinusu secara bertahap bertransformasi dari desa swadaya menjadi calon desa mandiri yang menjanjikan.

Desa ini menjadi sorotan utama setelah pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang berhasil membuka urat nadi perekonomian baru. Pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya menghubungkan dusun-dusun yang terisolasi, tetapi juga membuka gerbang menuju pengembangan potensi terbesarnya: sebuah kawasan wisata edukasi terpadu di Dukuh Maribaya. Dengan luas wilayah yang didominasi oleh hutan dan lahan pertanian, Desa Kalinusu merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, TNI dan masyarakat dapat mengakselerasi kemajuan wilayah pedesaan.

Geografi dan Demografi: Wajah Desa di Tepian Hutan

Desa Kalinusu secara geografis merupakan salah satu desa terluas di Kecamatan Bumiayu dengan total area mencapai 2.604,1 hektar. Letaknya yang strategis, diapit oleh Kecamatan Bantarkawung di sisi barat dan Kecamatan Tonjong di sisi utara, menjadikannya wilayah penyangga yang penting. Batas-batas wilayahnya meliputi Kecamatan Tonjong di sebelah utara, Desa Kalilangkap di sebelah selatan, Kecamatan Bantarkawung di sebelah barat, dan Desa Bumiayu di sebelah timur.

Komposisi lahannya menunjukkan karakter agraria yang kental. Sekitar 1.850 hektar atau lebih dari 70% wilayahnya ialah kawasan hutan milik Perhutani, yang terbagi atas hutan lindung (1.048 hektar) dan hutan produksi (802 hektar). Lahan non-hutan dimanfaatkan sebagai tegalan atau ladang seluas 374,4 hektar, sawah irigasi teknis 197 hektar, dan permukiman seluas 63,5 hektar. Tipologi wilayahnya berupa dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 161,3 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Desa Kalinusu tercatat sebanyak 7.768 jiwa. Sumber lain pada tahun yang sama menyebutkan angka 8.448 jiwa yang tersebar di 13 dusun, 7 Rukun Warga (RW), dan 35 Rukun Tetangga (RT). Meskipun memiliki wilayah yang luas, Kalinusu tercatat sebagai desa dengan kepadatan penduduk terendah di Kecamatan Bumiayu. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes tahun 2024 menunjukkan kepadatan penduduknya hanya 254 jiwa per kilometer persegi. Hal ini menandakan potensi besar untuk pengembangan wilayah dan penataan ruang yang lebih terencana di masa depan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam dan berasal dari suku Jawa.

Pilar Ekonomi: Pertanian, Peternakan, dan Semangat Kewirausahaan

Perekonomian Desa Kalinusu sangat bergantung pada sektor agraris. Mayoritas warganya berprofesi sebagai buruh tani yang mencapai 2.028 orang dan petani atau pekebun sebanyak 1.292 orang. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi padi, jagung, palawija, serta tanaman kayu seperti sengon dan jati yang tumbuh subur di lahan-lahan tegalan. Keberadaan lahan sawah irigasi teknis memastikan produktivitas padi dapat terjaga sepanjang tahun.

Sektor peternakan juga menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Hampir setiap rumah tangga memiliki ternak, baik dalam skala kecil maupun menengah. Jenis ternak yang banyak dikembangkan yaitu kambing, domba, sapi, kerbau, serta aneka unggas seperti ayam kampung dan itik. Pengembangan peternakan sapi lokal yang dikenal dengan sebutan Sapi Jabres (Jawa Brebes) menjadi salah satu program unggulan yang didukung oleh pemerintah daerah di kawasan khusus Dukuh Maribaya.

Di luar pertanian, semangat kewirausahaan mulai tumbuh di tengah masyarakat. Sebanyak 275 warga tercatat sebagai pedagang, menjalankan usaha warung kelontong, menjual hasil bumi, atau menjajakan kuliner seperti mie ayam dan bakso. Kehadiran program pembangunan seperti TMMD beberapa waktu lalu turut memberikan dampak ekonomi positif, di mana para pelaku usaha kecil merasakan peningkatan omzet dari para pekerja dan tamu yang datang ke desa.

Seorang warga pernah menyatakan dalam sebuah wawancara dengan media lokal saat pembangunan berlangsung, "Kami sadar bahwa jalan yang dibangun ini yang akan menikmati adalah warga Desa Kalinusu. Ini akan mempermudah kami membawa hasil panen ke pasar." Pernyataan ini mencerminkan betapa vitalnya infrastruktur dalam mendukung perputaran roda ekonomi desa.

Infrastruktur sebagai Penggerak: Peran Vital TMMD

Salah satu titik balik kemajuan Desa Kalinusu ialah pelaksanaan program TMMD Reguler ke-109 oleh Kodim 0713/Brebes pada tahun 2020. Program ini fokus pada sasaran fisik berupa pembangunan jalan makadam dan talud sepanjang 2,2 kilometer yang menghubungkan Dusun Karanganyar dengan Dusun Kedung Kandri. Sebelumnya, akses antar kedua dusun tersebut sangat sulit, terutama saat musim hujan, menghambat aktivitas ekonomi dan sosial warga.

Pembangunan ini tidak hanya membuka isolasi wilayah, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat. Jalan tersebut kini menjadi jalur utama bagi petani untuk mengangkut hasil panen, anak-anak untuk pergi ke sekolah, dan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Sebagai penanda sejarah dan semangat gotong royong, dibangun pula Tugu Prasasti TMMD yang kini menjadi salah satu ikon baru di desa tersebut.

Selain pembangunan jalan, Kalinusu juga menunjukkan kemandirian dalam pengelolaan air bersih. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), masyarakat secara swadaya mengelola sumber mata air pegunungan untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari. Inisiatif ini menunjukkan kapasitas manajemen lokal yang baik dan menjadi modal sosial penting untuk program pembangunan selanjutnya.

Masa Depan Cerah: Rencana Induk Kebun Raya Maribaya

Potensi terbesar yang sedang dipersiapkan Desa Kalinusu ialah pengembangan kawasan ekowisata terpadu "Kebun Raya Maribaya". Terletak di lahan milik Pemerintah Kabupaten Brebes seluas ratusan hektar di Dukuh Maribaya, proyek ini dirancang dengan konsep pariwisata dan edukasi (tourisme and education). Rencana induknya mencakup beberapa zona pengembangan strategis.

Area seluas 100 hektar telah dialokasikan untuk padang penggembalaan Sapi Jabres, mendukung program ketahanan pangan dan pelestarian plasma nutfah lokal. Sisa lahan seluas lebih dari 200 hektar diproyeksikan menjadi agroteknopark dan kawasan kebun raya itu sendiri. Di sini, berbagai jenis tanaman khas Indonesia akan dikonservasi dan ditanam, menjadikannya laboratorium alam raksasa.

Bupati Brebes, dalam sebuah kunjungannya saat meninjau lokasi, menegaskan pentingnya proyek ini. "Kawasan ini akan lebih menarik bila dikembangkan sebagai Kebun Raya. Ini adalah solusi untuk menangani isu lingkungan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya kepada media.

Pengembangan Kebun Raya Maribaya diharapkan dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect). Selain membuka lapangan kerja baru di sektor pariwisata, juga akan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitarnya, seperti penyediaan kuliner, oleh-oleh, dan jasa pemandu wisata. Dengan dukungan sarana telekomunikasi yang sudah memadai, promosi wisata digital diyakini akan mempercepat popularitas destinasi ini.

Langkah Optimis Menuju Desa Mandiri

Desa Kalinusu berdiri di persimpangan jalan antara tradisi agraris yang kuat dan masa depan pariwisata yang gemilang. Dengan modal sumber daya alam melimpah, lahan yang luas, serta karakter masyarakat yang tangguh dan terbuka terhadap perubahan, Kalinusu memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk melompat lebih tinggi.

Keberhasilan program pembangunan infrastruktur telah membuktikan bahwa keterisolasian bukanlah takdir. Kini, tantangan selanjutnya ialah merealisasikan rencana besar Kebun Raya Maribaya secara berkelanjutan, memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat lokal. Dengan kolaborasi yang terus terjalin antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, Desa Kalinusu tidak hanya akan menjadi kebanggaan Kabupaten Brebes, tetapi juga contoh inspiratif bagi pembangunan desa-desa lain di Indonesia.